Tips Membuat Setup dalam Stand-Up Comedy yang Efektif



Halo, halo! Minwa datang bawa obrolan seru buat kamu yang lagi ngulik dunia stand-up comedy.

Minwa ngerti kok, bikin orang ketawa itu nggak semudah kedengarannya. Salah satu kuncinya ada di cara kamu nyusun setup. Yap, bagian sebelum punchline itu penting banget! Kalau setup-nya kurang nendang, punchline yang kamu simpan mati-matian bisa jadi nggak dapet reaksi apa-apa.


Jadi, kali ini Minwa pengen sharing soal cara bikin setup yang efektif. Bukan karena Minwa paling jago, ya… tapi ini dari hasil ngulik, nontonin komika, dan nyobain sendiri juga. Tema yang Minwa pakai buat contoh kali ini: Belanja Online. Kenapa? Karena... ya Minwa lagi sering checkout-checkout barang yang nggak jelas. Hehe.


1. Buat Premis yang Jelas

Audiens butuh tahu dulu nih, kamu lagi ngomongin apa. Jangan langsung lempar punchline, kasih dulu pemanasan yang bikin mereka paham arah ceritanya.


Contoh Setup:
"Akhir-akhir ini gue lebih sering belanja online daripada ke toko langsung. Emang sih, kelihatannya lebih praktis, sering banyak diskon, tinggal klik, barang sampai rumah."

Dari sini, audiens bisa nebak kamu bakal bahas soal belanja online, dan mulai mikir: “wah, pasti ada cerita aneh nih.”


Contoh Setup-Punchline:

"Akhir-akhir ini gue lebih sering belanja online daripada ke toko langsung. Emang sih, kelihatannya lebih praktis, sering banyak diskon, tinggal klik, barang sampai rumah. Tapi lama-lama gue sadar, ternyata ribet juga ya. Soalnya tiap bikin video unboxing, gue harus pura-pura kaget dan nggak tau isinya apa… padahal kan gue sendiri yang pesen paketnya."


2. Gunakan Cerita yang Relatable

Minwa suka banget bagian ini: bikin cerita yang orang lain bisa ngerasain juga. Kayak pengalaman umum yang bikin orang ngangguk-ngangguk pas denger..


Contoh Setup:
"Siapa yang pernah merasa nunggu paket itu lebih lama dari biasanya? Padahal jaraknya deket."

Cerita ini relatable, karena hampir semua orang pernah merasa waktu berjalan lambat saat menunggu belanjaan online.


Contoh Setup-Punchline:
"Siapa yang pernah merasa nunggu paket itu lebih lama dari biasanya? Padahal jaraknya deket. Kemarin cek statusnya udah “dikirim”, eh hari ini masih aja statusnya “dalam perjalanan". Curiga ini perjalanan paket, apa perjalanan Sun Gokong dalam mencari kitab Suci, nggak sampe-sampe."


3. Bangun Ekspektasi

Kunci dari punchline yang kena itu sering kali justru ekspektasi yang dibangun sebelumnya. Makanya, bagian setup harus bisa arahkan pemikiran audiens dulu.


Contoh Setup:
"Pernah nggak sih, kalian ngerasa seperti kecanduan belanja online? Apalagi kalau habis gajian, pasti kalut."


Mereka jadi mikir, “wah, ini serius nih.” Padahal...


Contoh Setup-Punchline:

"Pernah nggak sih, kalian ngerasa seperti kecanduan belanja online? Apalagi kalau habis gajian, pasti kalut. Kalo orang lain habis gajian saldonya di ATM-nya yang bertambah, gue mutasi debetnya yang bertambah."


4. Buat Setup yang Singkat dan Padat

Setup nggak perlu muter-muter. Langsung ke inti aja, biar audiens nggak keburu kehilangan fokus.


Contoh Setup:

"Gue suka banget belanja barang online. Kalau ada barang yang lagi promo, langsung gue checkout."


Setup ini cukup singkat dan langsung menuju ke inti cerita tanpa terlalu banyak basa-basi.


Contoh Setup-Punchline:
"Gue suka banget belanja barang online. Kalau ada barang yang lagi promo, langsung checkout. Tapi entah kenapa, tiap beli barang online, seringnya nggak sesuai dengan ekspektasi. Kaya waktu itu gue pernah beli jaket bomber warna orange, yang dateng malah kayak jaket petugas kebersihan."


5. Gunakan Gaya Bahasa yang Sederhana

Nggak usah pakai istilah yang ribet. Pake bahasa yang sehari-hari aja, biar langsung nyambung.


Contoh Setup:
"Gara-gara sering belanja online, gue jadi takut tiap kali cek saldo ATM di tanggal tua."


Bahasa yang digunakan sangat mudah dipahami, dan audiens bisa langsung menangkap situasinya.


Contoh Setup-Punchline:
"Gara-gara sering belanja online, gue jadi takut tiap kali cek saldo ATM di tanggal tua. Masuk ke ATM center rasanya kayak masuk ke rumah hantu, bedanya kalau rumah hantu takut ada pocong, kalau ATM center takut ada saldo kosong."


6. Pancing Reaksi Emosi

Setup itu juga bisa jadi pemicu rasa penasaran, bingung, atau mikir bareng-bareng.


Contoh Setup:
"Gue tuh masih bingung, kemarin gue belanja harga barang cuma 10 ribu, tapi ongkirnya 25 ribu."


Cerita ini mengundang perhatian audiens, terutama bagi mereka yang mungkin punya pengalaman serupa dengan belanja online yang ongkirnya lebih mahal dari harga barangnya.


Contoh Setup-Punchline:
"Gue tuh masih bingung, kemarin gue belanja harga barang cuma 10 ribu, tapi ongkirnya 25 ribu. Ini tuh sebenernya gue belanja online atau bayar ekspedisi? Apa jangan-jangan kurirnya yang belanja, gue cuma ikut patungan."


7. Jangan Terlalu Banyak Setup dalam Satu Materi

Jangan kasih terlalu banyak informasi di setup. Satu jalur aja cukup, biar audiens nggak bingung sebelum punchline dateng.


Contoh Setup:
"Saking seringnya cari barang di kolom pencarian marketplace, kebiasaan itu kebawa ke mana-mana."


Pada contoh ini, setup hanya fokus pada satu hal: karena terlalu sering cari barang di kolom pencarian marketplace, kebiasaan itu kebawa sampai ke aktifitas lain.


Contoh Setup-Punchline:
"Saking seringnya cari barang di kolom pencarian marketplace, kebiasaan itu kebawa ke mana-mana. Tadi pagi, gue buka WhatsApp, terus otomatis ngetik di kolom pencarian chat: 'sepatu putih murah free ongkir'. Untung aja bukan ngetik di kolom chat ya. Coba kalau ngetiknya di kolom chat, trus tiba-tiba bos gue yang cewek bales "Eh mau dong. Ini serius kan, nggak lagi becanda"


Bikin setup itu nggak harus ribet, tapi tetap butuh latihan. Pelan-pelan aja, nikmatin prosesnya. Soal mau ngikutin tips Minwa atau enggak, itu mah terserah kamu… yang jadi komikanya kan kamu, bukan Minwa. Hehehe 😜

Tidak ada komentar:

Posting Komentar