Stand Up Comedy kini menjadi seni yang menarik perhatian banyak orang. Saking banyaknya, anggota DPR pun kadang sering lupa dia sedang rapat atau sedang open mic, soalnya sama-sama lucu. Hehe. Kalo kamu benar-benar ingin serius menjadi Anggota DPR komika, pintu kesempatan masih terbuka lebar untukmu. Dalam tulisan ini, Minwa (Admin Sucwa.id) mencoba merekap cuitan dari Arie Kriting yang berbagi tips berdasarkan pengalamannya untuk kamu yang ingin menekuni dunia Stand Up Comedy dengan sungguh-sungguh.
Berikut ringksannya:
Stand Up Comedy itu ilmu panggung. Cara belajar paling real ya gabung ke komunitas, tanya-tanya, nulis, lalu openmic.
Belajar Stand Up Comedy nggak cukup hanya mempelajari teorinya saja, sebab bagaimanapun Stand Up Comedy adalah ilmu praktek; panggung adalah guru terbaik. Untuk itu, langkah nyata yang bisa kamu ambil adalah dengan bergabung ke komunitas regional yang ada di daerah kamu, aktif bertanya kepada senior, mulai menulis materi, dan rutin tampil dalam acara open mic. Jangan ragu untuk bergabung ke komunitas, karena komunitas selalu welcome kalo kamunya asik, bukan sok asik.
Banyakin nonton Stand Up Special dalam dan luar negeri. Pelajari polanya, bukan buat nyontek. Temukan formulanya.
Menyaksikan Stand Up Special, baik dari dalam maupun luar negeri, atau sekedar menonton komika lain di acara open mic, penting buat kamu untuk memperkaya wawasan. Tujuannya bukan untuk menyalin gaya, melainkan untuk memahami pola dan mencari formula komedi yang efektif dan yang pas buat kamu. Dari Stand Up Special kamu bisa belajar keberhasilan komika profesional, dari open mic kamu bisa belajar dari kesalahan komika amatir yang lain.
Temukan formula komedi yang tepat. Ada banyak itu. Cari yang kamu pahami dan bisa terapkan. Nulis materi lalu openmic. Setiap komika memiliki formula yang berbeda-beda. Temukan pendekatan yang sesuai dengan pemahaman dan gayamu sendiri. Setelah itu, tulis materi sesuai formula tersebut dan ujicobakan melalui open mic. Jangan malu untuk minta pendapat orang lain di komunitas demi perkembanganmu. Ingat ya, cukup minta pendapat, bukan pendapatan.
Buku Stand Up Comedy cuma ngebantu tahu istilah. Pelajaran sebenarnya itu ada di panggung. Di komunitas dan openmic. Belajar dari buku memang membantu memahami istilah dan konsep dasar Stand Up Comedy, tetapi pengalaman nyata di atas panggung, komunitas, dan saat open mic-lah yang menjadi pembelajaran utama. Tapi buat kamu yang benar-benar awam dan baru banget mengenal dunia Stand Up Comedy, belajar dari buku bisa jadi sangat membantu dalam
membangun fondasi, seenggaknya biar tau yang ngebedain Stand Up Comedy sama lawakan biasa itu apa.
Hafal definisi, setup, punchline, rule of three, callback, non repetition rules, delivery, bridging, dll. Percuma kalo gak bisa praktek.
Menguasai teori seperti definisi, struktur joke (setup dan punchline), teknik seperti rule of three, callback, aturan non-repetition, cara penyampaian (delivery), hingga teknik penghubung materi (bridging) adalah bekal penting untuk memperkuat kemampuan komedi di atas panggung. Namun, semua hafalan dan teori tersebut akan sia-sia kalo nggak dibarengi dengan praktik nyata. Panggung adalah tempat menguji dan mengasah kemampuanmu.
Mentoring sama penulis buku Stand Up Comedy intensif setahun juga, kalau gak rutin openmic, ya kecil kemungkinan bisa.
Dari pengalaman admin, yang pernah mengikuti pembelajaran di Pecahkan - Tipis Tipis Rispek yang dimentorin langsung sama komika sekaliber Dany Beler, Ridwan Remin, Awwe dan Panji Pragiwaksono sekalipun, meski dijejali dengan banyak ilmu yang sangat bermanfaat pun, tanpa diikuti dengan open mic rutin, tetap nggak berarti apa-apa. Sebab, Stand Up Comedy adalah seni yang butuh latihan nyata di panggung untuk mengasah insting, membentuk timing, dan membaca reaksi penonton. Intinya, mentor hanya bisa membimbing, tapi tanpa keberanian dan konsistensi tampil, peluang untuk benar-benar berkembang akan tetap kecil.
Stand Up Comedy itu ilmu panggung. Pembuktiannya di panggung. Bukan di buku atau timeline. Pada akhirnya, Stand Up Comedy adalah tentang kemampuan tampil di depan penonton. Bukan soal seberapa banyak buku yang kamu baca atau berapa banyak postingan lucu yang kamu buat di media sosial. Kalo kamu di panggung kamu lucu, ya berarti kamu lucu.
Kalau mau belajar serius, utamakan manggung. Saran saya, gabung ke komunitas, nanya, nulis, lalu rutin openmic. Viva La Komtung.
So, last but not least, Kalau kamu memang ingin belajar stand up comedy dengan serius, yang utama adalah open mic dulu. Pengalaman open mic akan ngajarin hal-hal yang nggak bisa kamu dapat dari buku atau kelas, seperti cara merespons penonton, mengatasi gugup, sampai tahu mana materi yang benar-benar lucu. Saran Arie Kriting, gabung ke komunitas, aktif nanya, terus nulis materi, dan yang paling penting: rutin open mic. Karena di situlah tempat latihan yang sesungguhnya. Viva La Komtung!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar